Indonesia punya banyak designer lokal, dengan hasil karya yang menurut saya hampir setara dengan designer mancanegara.
Geliat dunia fashion tanah air pun kini makin baik, setelah pemerintah terus membantu UMKM berkembang pesat dengan jargon 'Cintai Produk Dalam Negeri'.
Rasanya, ada kebanggan tersendiri juga saat memakai pakaian rancangan designer lokal saat traveling ke mancanegara.
Rasa bangga juga yang saya rasakan, saat diundang dua designer kebanggan Indonesia yang akan tampil di Couture New York Fashion Week tahun ini.
Bertempat di sebuah showroom fashion di bilangan Ciputat, Tangerang Decy Ramona dan Gitawidya Nurbidayah memamerkan sejumlah koleksinya yang kece dan indonesia banget.
![]() |
kiri: Decy Ramona kanan: Gitawidya Nurbidayah |
Meskipun bukan stage utama dalam pagelaran New York Fashion Week, namun ajang Couture merupakan salah satu kiblat fashion dunia dengan banyak bermunculkan designer berbakat dari berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia.
Inilah ajang fashion bergengsi untuk memperkenalkan karya designer Indonesia.
![]() |
Karya-karya kedua designer |
Tentang Gitawidya Nurbidayah
Gitawidya Nurbidayah dengan Let's Travel nya, mengangkat tema berbagai warna dan motif khas Jawa Barat. Gitawidya, banyak terilhami dengan motif printing asal Garut, Jawa Barat. Kamu yang berhijab, pasti menyukai koleksi Let's Travel lengkap dengan berbagai motif selendangnya yang feminin.
Koleksi Gitawidya, memang dikhususkan untuk wanita berhijab dengan cutting baju yang sederhana tapi tetap elegan dengan sentuhan pemilihan kain dan motif yang baik.
Persiapan hampir setengah tahun dijalani Gitawidya, untuk penampilan maksimal di Couture New York Fashion Week.
Tentang Decy Ramona
Sementara, Decy Ramona yang membawa bendera Tyramona mengusung tema Toraja dalam koleksinya.
Nuansa kental khas toraja tertuang dalam pakaian, hingga sepatu dan topi yang akan dikenakan para model di runway. Decy mengaku, membutuhkan waktu beberapa bulan untuk membuat konsep yang akan dibawanya ke panggung Couture New York Fashion Week tahun ini.
Pakaian karya Decy memang banyak diilhami dari Toraja, mulai dari design printing hingga pemilihan warna. Karya decy kebanyakan ready to wear yang gampang banget di mix and match dengan busana yang sudah ada di lemarimu.
Kedua designer mengaku, akan membuat kejutan dalam karya-karya yang mereka tampilkan di ajang internasional itu.
Berlaganya designer Indonesia dalam Couture New York Fashion Week bukan lah hal yang baru, karena sudah dua tahun terakhir designer Indonesia telah ambil bagian dalam acara ini.
Dimulai pada 14 September 2015 Indonesia diwakili Zaskia Sungkar, Dian Pelangi dan Barli Asmara. Disusul pada 12 September 2015 Indonesia diwakili Anniesa Hasibuan, Shafira dan Femny Mustafa.
Keterlibatan Indonesia dalam ajang bergengsi ini, tak lepas dari dukungan Event Organizer Amerika Brama International LCC. Ditahun 2013 Brama International mengadakan fashion show untuk komunitas Indonesia di Amerika Serikat.
![]() |
Para model dengan koleksi designer |
Dari diskusi di ajang itu lah, EO yang berbasis diaspora itu ingin mengembangkan sayap fashion Indonesia ke panggung runway fashion show besar yaitu New York Fashion Week dan Los Angeles Fashion Week.
Ternyata kehadiran designer Indonesia mendapatkan tanggapan positif dari pecinta fashion dunia.
Kita doakan saja, semoga dua designer berbakat Indonesia yang akan menuju runway Couture New York Fashion Week tahun ini sukses. Paling penting adalah menunjukkan pada dunia, bahwa karya anak bangsa pun mampu bersaing dan berkualitas.
Liebe,
Turis Cantik